THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Minggu, 04 Januari 2009

Tau gak....

ya..gini ni nek jenenge wong katrok. liyane wis facebook n multiply.kne sek bljar blog..cpek de...hehehe,
ni aj nek ra gara- gara Daspen gak ngerti kapan arep tak demok..hehe
untung ada daspen...cie
makasih ya mbak rani...

Daspen.. my hoping

Aduh... Daspen, aku suka kuliah daspen. karena ku pengen pengen banget masuk dunia jurnalistik. tapi, mengapa tugas Daspen tersa begitu suilt bagiku..huhuhuhu...
ni, ni salah satu yang ku suka sich..tapi mungkin kerena tak mau belajar dari kseklahan,cie... tyan jadinya ini ni..

Tugas terakhir untuk bahan UAS
Puisi atau cerpen? puisi aja de, bukan masalah ide atau gmna. tapi, kao cerpen 2000 kata buk, dapat dari waktu 2 minggu yang tak olor2 jadi 1hari tu. jelas aj langsung de jadi 4 puisi sekaligus..ough...


DIA


Dia....

Tak bisa berkata

Hanya bersyukur atas segala rasa

Dia tersenyum

Melihat lesung itu menyapa

Dia tertawa

Binar sepasang bola itu menatapnya

Tapi....

Dia merah padam

ketika jejak itu melangkah jauh darinya


Dia....

Ingin ku lihat dia

Bahagia....




Apakah Lorong Itu?


Jauh ku telusuri lorong itu

Tanpa batas

Dan, tak ada temu

Semakin lelah jejakku

Menapaki aral berbatu

Meniduri lantai- lantai kelam itu

Semakin jauh langkahku

Bimbangku di antara persimpangan


Kadang....

Ku temukan pekat cahaya

Tapi....

Sering aku terperosot

Jatuh kedalam jurang tak bernyawa


Lorong itu....

Semakin lelah jejakku

Semakin jauh langkahku

Semakin ku tak tahu

Apa lorong itu?






SIAPAKAH DIA?



Siapa dia?

Manusia- manusia dari surga

Tak pantang aral

Mengenal kehidupan

Siapa dia?

Rela membuang hidup

Demi setitik air mani


Siapa dia?

Takkan menutup sayu itu

Hanya karena sebuah tangisan


Siapa dia?

Menembus siang

Tak hiraukan malam

untuk satu kata sayang


Siapa dia?

Menghabiskan malam

dengan untaian kata- kata doa


Siapa dia?

Menentang pencerah bumi

untuk sesuap nasi


Siapa dia?

Belahan jiwa

Menopang tegak hidup

Yang takkan rela diri ini terjatuh


Siapa dia?

” Ibu”














Para Pekerja Jalanan



Tak lelahkah langkah itu

Setapak demi setapak

Menembus ruang dan waktu


Kaki kecil itu terus berlari

Di tengah kerlap- kerlip kehidupan

Mengais mimpi yang tak pasti


Senandung sendu rona itu

Takkan mengusik roda yang terus berputar

Tak tau siapa malaikat yang diharap

Dan, apa yang didapat


Senyum tipis rona itu

Menyimpan berjuta misteri

Yang akan terungkap nanti

Para pengais jalan

Lembar usang kehidupan

Takkan pernah hilang

Dan terus berakar